Arenakita / Jakarta – Turnamen catur JAPFA FIDE Rated 2025 telah resmi berakhir dan berjalan sukses dalam penyelenggaraannya. PB Percasi dalam menyelenggarakan turnamen baik nasional maupun internasional selalu bertindak profesional dan melakukan pengamanan ketat sepanjang turnamen guna mencegah terjadinya kecurangan dan perbuatan tidak sportif lainnya. Salah satunya melarang para peserta turnamen membawa alat komunikasi atau Handphone didalam area pertandingan.
Demikian yang disampaikan Sekjen PB Percasi, Hendry Hendratno usai penutupan turnamen catur JAPFA FIDE Rated Chess Tournament 2025, Kamis (15/5) sore, di Gedung Serbaguna, Senayan, Jakarta.
Kecurangan dan tindakan tidak sportif sempat dilakukan oleh Data Adani, pecatur yang tampil di Kategori Challengger, Rabu (14/5) sore, di babak kesembilan atau babak terakhir.
Dia terbukti memanfaatkan Chess Engine dengan menggunakan headset yang disembunyikan saat menghadapi Ray McLung Gunawan. Pertandingan di antara keduanya langsung dihentikan pada langkah ke-16.
“Yang bersangkutan mengaku telah menggunakan chess engine, dibantu oleh kakak perempuannya. Karena tindakannya itu, Dia didiskualifikasi dari turnamen. Saat ini, Dia baru mendapat sanksi sosial. Sedang sanksi dari PB Percasi, akan kita bahas nanti,” kata Hendry.
namun dia menyayangkan kecurangan tersebut baru diketahui pada babak terakhir.
“Seharusnya ketika yang bersangkutan berhasil mengalahkan pemain unggulan seperti Morado, di babak keempat, panitia pertandingan langsung mengevaluasi permainannya.”
PB Percasi akan melaporkan insiden tersebut ke federasi catur dunia atau FIDE. “Pecatur yang menjadi korban kecurangan, poinnya akan dikembalikan.” tutup Hendry Hendratno
Lebih Kompetitif
Sementara Wakil Ketua Umum PB Percasi Bidang Organisasi, Laksamana TNI Abdul Rivai Ras melihat turnamen kali lebih kompetitif.
“Turnamen kali ini lebih kompetitif. Selain diikuti 367 pecatur dari 28 provinsi dan 8 negara, pecatur yang tampil di turnamen ini semakin banyak yg berkualitas,” ujarnya.
Dikesempatan yang sama, JAPFA Head of Internal Audit, Ng Iwan, sangat mengapresiasi kolaborasi antara JAPFA dengan PB Percasi.
“Terlepas adanya insiden di turnamen ini, Kami sangat mengapresiasi kolaborasi antara JAPFA dengan PB Percasi yang telah berlangsung selama 26 tahun. Semoga kolaborasi ini akan terus berlanjut,” tukasnya.
Bertanding ke Malaysia
Pada turnamen tahun ini, pecatur muda berbakat FM Zacky Dhia Ulhaq yang tampil apik di babak-babak akhir sukses merebut gelar juara kategori Open dengan mengumpulkan nilai 7,5 di kelompok open Turnament JAPFA FIDE Rated Chess Tournament 2025.
Zacky Dhia Ulhaq mengakui dengan hadiah yang didapat sebesar Rp20 juta, dirinya akan mencari norma MI keduanya dalam satu turnamen di Malaysia.
“Agustus nanti, saya akan bertanding di Malaysia. Saya kira uang Rp20 juta cukup untuk mengikuti turnamen di sana. Menginapnya di hotel yang murah saja,” tambah Zacky sambil menahan senyum.
Sementara itu di kategori chalangger Mclung Gunawan Ray sukses menjadi juara pertama dengan poin 8. Dia unggul atas Aris T.L.S. yang meski memiliki poin sama 8 namun kalah dalam nilai TB2, TB3 dan TB4. Aris harus puas diperingkat kedua, peringkat ketiga direbut Agus Sugianto dengan poin 7,5.
Sebelumnya digelarnya penutupan Turnament JAPFA Fide Rated 2025 mempertandingkan nomor catur kilat (blitz) 9 babak menempatkan IM Yoseph Theolifus Taher sebagai juara, kedua IM Mohamad Ervan dan ketiga IM Nayaka Budhidharma.