Cara Perekrutan Dan Seleksi Pemain Abroad Coach Nova Cs Tuai Pertanyaan, Lantas Apa Peran Simon Tahamata ?

adminarki
21 Jul 2025 06:51
Bola Nasional 0 54
4 minutes reading

ARENAKITA / JAKARTA – Persiapan timnas U-17 yang tengah dilakukan untuk menghadapi evet Piala Dunia menuai sorotan an pertanyaan. Pasalnya, cara perekrutan pemain abroad disinyalir tidak sesuai prosedure.

Informasi yang diperoleh, pemain abroad atau naturalisasi yang disodorkan oleh Para Agency ke timnas U17 yang dibesut Nova Arianto sebenarnya tidak dalam kondisi ideal atau kualitas pemain rata-rata tidak terlalu istimewa.

Misalnya, salah satunya pemain abroad yang diminta bergabung disaat yang bersangkutan sedang berlibur. Selain itu, pemain tersebut kelahiran 2010 yang notabene bukan tahunnya si Pemain untuk tampil di piala dunia U17 Tahun.

Walaupun pemain yang dipanggil dengan tahun kelahiran 2009 dan 2010 ini memang di proyeksikan untuk tampil di ajang kualifikasi piala asia tahun depan, hal ini tentu membuat proses seleksi timnas U17 yang berlangsung di bali ini jadi kurang optimal.

“Kalau cara perekrutan pemain abroad seperti ini, bagaimana dengan proses scouting dan analisis untuk dinyatakan bisa masuk tim. Lalu bagaimana Dengan role Simon yang dinyatakan sebagai “Head Scouting” untuk Timnas. Faktanya simon tidak menjalankan tugas dan perannya sebagai tim scouting usia muda. Justru slot naturalisasi yang gak jelas dan tanpa proper analisis dari Scouting under Simon, datang tiba tiba dari para agency yang mencari keuntungan,”papar sumber tersebut.

Cara head coach & asisten seperti ini tentunya sangat tidak baik dan potret ini bisa di kategori kan bisa merusak Karakter anak bangsa yang lahir & besar di tanah air yang memiliki kemampuan & potensi dan mampu bersaing. Seharusnya bisa diberikan kesempatan yg cukup untuk membuktikan talentanya untuk membela merah putih. Materi pemain masih perlu dianalisa dan evaluasi baik naturalisasi ataupun pemain Indonesia asli. Apalagi beberapa pemain inti sebelumnya mengalami cidera. Mantan Pemain Timnas Gunawan Dwi Cahyo mengatakan harusnya pemanggilan pemain abroad harus sesuai prosedure atau memlalui head scouting. Pasalnya, kalau pemanggilan melalui agent tentu hasilnya tidak sesuai.

“Harus PSSI harus lebih banyak kompetisi dan merekrut pemain-pemain yang berkualitas dari kompetsisi di negeri sendiri. Toh, pada kenyataannya pemain-pemain muda diaspora ini juga tidak terlalu istimewa di banding pemain- kita,” ujar Gunawan saat dihubungi awal media, Senin (21/7).

“Karna agent kan hanya mencari keuntungan, bukan ingin mengangkat prestasi sepakbola indonesia. Jadi buat apa kita ambil pemain yg kualitasnya sama dengan pemain lokal kita,” tambahnya.
Gunawan mengaku setuju awal merekrut pemain-pemain diaspora di kelompok umur, tapi kedepan ini juga harus menjadi catatan federasi kalo kompetisi usia muda harus diperbanyak lagi, agar para pemain muda mempunyai jam terbang yang cukup berkualitas.” Mau sampai kapan kita pake cara-cara instan seperti ini di sepak bola usia muda/Kelompok umur,” papar Gunawan.

Sementara mantan pemain timnas lainnya, Ismed Sofyan mengatakan timnas U-17 tak perlu memakai pemain-pemain naturalisasi. Sebab, pemain-pemain lokal juga sangat baik. ” Level permainannya gak jauh beda, sebenarnya kita memiliki pemain-pemain potensial, tapi mereka tidak tersentuh oleh para scouting. Kita juga punya kompetisi EPA, kita punya Kompetisi Suratin dan Pemain-pemain diklat Ragunan. Sebenarnya source nya juga banyak,” ujar Ismed Sofyan.

Mentan pemain Persija ini menambahkan pada intinya tidak setuju dengan pemain muda diaspora. Menurutnya peta kekuatan di Word Cup tidak jauh beda nantinya. ” Untuk usia muda peta kekuatan tidak akan jauh berbeda, karna ini bukan senior, kita masih bisa bersaing dengan pemain lain, Ini kalo kita bicara U-17 di World Cup nanti,” papar Ismed.

Sebelumnya sebanyak 34 pemain dipanggil pelatih Nova Arianto untuk mengikuti TC di Bali. Pemusatan latihan Timnas U17 Indonesia di Bali digelar mulai 7 Juli hingga 10 Agustus 2025. Daftar skuad Timnas U17 Indonesia merupakan kombinasi antara wajah-wajah lama yang tampil solid di Piala Asia U17 2025, Piala AFF U16 2024, dan Kualifikasi Piala Asia U17 2025 beberapa waktu silam.

Yang menarik dari pemanggilan kali ini adalah masuknya 9 pemain diaspora, nama-nama yang sebelumnya belum sempat memperkuat timnas Indonesia dalam turnamen resmi.

Mereka berasal dari berbagai klub luar negeri, di antaranya adalah Feike Muller (Willem II Tilburg), Lionel De Troy (Palermo), dan Nicholas dari Rosenborg BK.

Enam nama lain adalah Eizar Jacob (Sydney FC), Floris De Pagter (SC Telstar), Noha Pohan S (NAC Breda), Jona Gaselink (FC Emmen), Azadin Ayoub (Elverum FC), dan Deston Hoop (SC Telstar). merupakan langkah tepat untuk mencari keseimbangan komposisi.

Timnas U17 Indonesia sudah memastikan diri lolos ke Piala Dunia U17 yang akan berlangsung di Qatar pada 3–27 November 2025. Garuda Asia berada grup H bersama Brasil, Honduras dan Zambia. (eko)

x
x
x