Arena Kita / Nusa Dua – Kejuaraan Anggar Asia 2025 menjadi wujud bukti nyata olahraga dapat hidup berdampingan dengan pariwisata yang merupakan pondasi utama dari sport tourism. Demikian dikemukakan oleh Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (PB Ikasi) Amir Yanto dalam sambutannya saat pembukaan Kejuaraan Anggar Asia 2025 di Ballroom The Resort Westin, Nusa Dua, Badung, Bali, Selasa (17/6/2025) lalu.
Pernyataan Amir Yanto itu bukan hanya lontaran di saat pembukaan namun juga terbukti nyata dalam geliat sehari-hari pelaksanaan kejuaraan yang diikuti 28 negara dari Asia Pasifik itu. PB Ikasi menerapkan kolaborasi keindahan olahraga anggar dengan keindahan kesenian, budaya dan alam Pualau Dewata.
Sekitar 830 atlet, ofisial dan delegasi yang hadir dalam event bergengsi itu terus dimanjakan dengan kesenian Bali yang juga sudah lama menyihir wisatawan manca negara dan Nusantara. Begitu mendarat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, para tamu resmi yang mendapat pelayanan fast track dari Imigrasi dan Otoritas Bandara sudah langsung disambut dengan kesenian Bali. Diiringi kemerduan gamelan Bali, para tamu disambut dengan keluwesan Tari Pendet. Sampai di hotel resmi kejuaraan, para tamu juga dimanjakan dengan tarian dan alunan gamelan Bali.
Bahkan ketika upacara pembukaan PB Ikasi membuat terobosan mengesankan dengan menghadirkan Tarian Anggar dengan tajuk “Satrianing Srikandi”. Tarian persembahan Yayasan Seni Wahyu Semara Shanti menampilkan perpaduan apik antara olahraga anggar dan kesenian tari Bali. Para tamu yang hadir di acara pembukaan pun dibuat kagum dan terpesona.
PB Ikasi yang dimotori Sekretaris Jenderal (Sekjen) Firtian Judiswandarta juga mengajak para peserta tamu untuk menikmati kelezatan makanan Bali sambil merasakan kenyamanan suasana Pantai Kelan, Tuban, Bandung, Bali. Ratusan tamu yang diboyong ke Warung Torotoro bukan saja mendapat sajian makanan khas laut namun juga suguhan musik dan tari Joged Bumbung serta tidak ketinggalan karaoke berbagai macam lagu.
Persiapan Dua Bulan
Tidak hanya itu, Sejak Kamis (19/6/2025), para peserta Kejuaraan Anggar Asia yang hadir di The Westin Resort, Nusa Dua, Badung, juga disambut suguhan musik dan tarian Bali yang dipersembahkan Yayasan Seni Wahyu Semara Shanti. Para peserta kejuaraan Asia diajak untuk terus merasakan keindahan budaya Bali di kawasan pantai Bali.
Menurut Ketua Yayasan Seni Wahyu Semara Shanti, Kadek Angga Wahyu Pradana, terwujudnya kolaborasi apik antara olahraga anggar dan kesenian Bali ini berkat arahan dari Sekejn PB Ikasi Firtian Judiswandarta yang akrab disapa Yudis.
“Saya diminta Pak Yudis menyiapkan tarian dan musik Bali untuk menyambut para tamu dan selama Kejuaraan Asia berlangsung. Saya juga diminta Pak Yudis menyiapkan Tarian Anggar yang menampilan unsur olahraga anggar dan tarian Bali. Tentu saja ini saya sambut dengan baik karena merupakan suatu kehormatan bagi yayasan saya dan tentu juga Bali,” kata Kadek Angga ketika ditemui di Nusa Dua, Kamis (19/6/2025).
Kadek mengemukakan, dia dihubungi Yudis karena kebetulan dirinya juara nasional Pemuda Pelopor Bidang Seni dan Budaya tahun lalu. Dari sana Kadek dikenal oleh Yudis sehingga diminta untuk mempersiapkan berbagai kesenian Bali untuk menghipnotis para peserta di Pulau Seribu Pura ini. “Saya dihubungi Pak Yudis dua bulan yang lalu. Saya langsung menyiapkan kreasi Tari Anggar dan mengerahkan anak-anak yayasan untuk berlatih. Astungkara, kami bisa melaksanakan tugas itu dengan baik,” ujar Kadek Angga.
Menurut Kadek, dia dan ratusan krewnya langsung boyongan dari Buleleng ke Denpasar. Untuk Tari Anggar “Satrianing Srikandi” saja dia harus menyiapkan 60 orang yang terdiri dari 20 penari dan 40 penabuh gamelan. Kemudian juga beberapa orang lainnya untuk penyambutan di Bandara dan aktifitas sehari-hari di tempat pertandingan.
“Kami tentu gembira dan bangga. Apalagi ada yang memberi tahu saya, Tarian Anggar Satrianing Srikandi mendapat sambutan luar biasa saat pembukaan. Kami memang melihat saat acara pembukaan semua riang dan gembira,” ungkapnya bangga.
Untuk persembahan di hotel tempat pertandingan, Kadek Angga mengemukakan, sajian yang ditampilkan berupa gamelen Bali untuk mengiringi tarian Puspanjali, Manuk Rawa, Selat Segara dan Cendrawasih. “Kesempatan ini tentu sangat baik untuk mendukung dan lebih memperkanlan pariwisata Bali. Saya berharap kolaborasi ini bisa terus berlanjuta bukan saja dengan PB Ikasi namun juga pihak lainnya,” tutur Kadek Angga.
Ditegaskan Kadek Angga, yayasannya siap untuk berkolaborasi karena saat ini juga sudah melakukan MoU dengan Green Lion Indonesia, lembaga non formal yang berpusat di Jerman. “Melalui program ini setiap minggu ada 30-40 orang asing dari manca negara datang ke yayasan kami untuk berlatih tari dan gamelan Bali.”